Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.

Tantangan dakwah seperti itu. Diuji dengan kesusahan… Dicoba dengan penderitaan… Insya Allah, kita kuat.(Ust Rahmat Abdullah)


dua doa dari malaikat bagi mereka yang menjaga wudhunya "Allahumagfirlahu war hamhu"

lihat di surat Al-Baqarah: 222 betapa Allah sayang sekali dengan mereka yang menjaga kesuciannya (wudhu)"


ingat!!! Al Quran itu Al Huda, As syifa, Az Zikr, Al Furqon

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur’an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun'alaih)


Mulai lah dengan berfikir Jernih, buka mata hati

sudah banyak bukti secara Zahir maupun Shir. seolah olah di beri jalan padahal tidak...

Ingat Waktu

Ingat Waktu

Pages

Jumat, 26 September 2014

4 Tipe Penerima Hidayah

Tak jarang kita telah mengetahui petunjuk dan pesan agama, tapi ada saja hambatan sehingga petunjuk atau hidayah itu tidak dapat kita laksanakan. Boleh jadi karena godaan nafsu atau setan, atau boleh jadi juga karena kurangnya kemauan. ---
Apabila hidayah diibaratkan air, maka manusia dlm menyikapi hidayah ada beberapa tipe:
---
(1) tipe GELAS TERTELUNGKUP - air tak pernah masuk ke dalamnya, ---
(2) tipe GELAS BOCOR - mau dengerin petunjuk tapi gak diyakini apalagi diamalkan,
---
(3) tipe GELAS PENUH BERISI - mau dengerin hidayah tapi tidak diambil secara menyeluruh karena penuh kesombongan di hati, ---
(4) tipe GELAS KOSONG TERBUKA - mudah menerima hidayah, segera sadar + taubat.
---
Nah, termasuk yg manakah kita?
---
Apabila orang terdekat belum juga tergerakkan oleh hidayah, janganlah bersedih. "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya." (QS al-Qashash [28]: 56)
 
S

Minggu, 21 September 2014

Kenali Riba dan kenali Ancamanya

sebelum terlalu jauh, mari kita fahami konsep tentang Riba...

Riba ada tiga macam yaitu:

1. riba al fadl : jual beli barang riba dengan yang semisal disertai adanya tambahan pada satuannya contoh : membeli satu gram emas 24 karat dengan dua gram emas 18 karat.
2. riba an nasi’ah : jual beli barang riba yang satu jenis atau satu illat dengan tempo. Contoh membeli 2 gram emas 22 karat dengan 3 gram emas 18 karat dengan tempo, atau membeli kurma satu kilo dengan 4 kilo garam dengan tempo.
3. riba dalam hutang piutang, setiap hutang piutang yang menghasilkan keuntungan adalah riba.

Barang-barang riba.

Ada enam jenis barang riba yang disebutkan dalam nash yaitu :
1,2. emas dan perak, illatnya harga atas pendapat yang kuat.
3,4,5,6. burr, sya’ir, kurma dan garam, illatnya makanan yang ditakar.
Dari enam barang tersebut dapat kita qiyaskan lainnya dengan yang sama  illatnya. Dan dari enam barang tersebut kita dapat mengambil kesimpulan dari dalil 3 kaidah utama :
1. jual beli barang satu jenis satu illat ; haram padanya dua perkara : al fadl dan nasi’ah, seperti emas dengan emas.
2. jual beli barang berbeda jenis tapi satu illat, haram padanya nasiah dan boleh al fadl. Seperti membeli emas dengan perak.
3. jual beli barang berbeda jenis berbeda illat ; boleh kedua-duanya. Seperti membeli kurma dengan emas.

Dari Abdullah bin Handzalah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Satu dirham riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan ia mengetahuinya, lebih buruk dari tiga puluh enam kali berzina”.
Hadits ini dikeluarkan oleh imam Ahmad dalam musnadnya (no 22007) dari jalan Husain bin Muhammad haddatsana Jarir bin Hazim dari Ayyub dari ibnu Abi Mulaikah dari Abdullah bin Handzalah”.


الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ وَإِنْ أَرْبَى الرِّبَا عِرْضُ الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ
“Riba Itu Ada 73 Pintu (Dosa). Yang Paling Ringan Adalah Semisal Dosa Seseorang Yang Menzinai Ibu Kandungnya Sendiri. Sedangkan Riba Yang Paling Besar Adalah Apabila Seseorang Melanggar Kehormatan Saudaranya.”
(HR. Al Hakim Dan Al Baihaqi Dalam Syu’abul Iman Syaikh Al Albani Mengatakan Bahwa Hadits Ini Shahih Dilihat Dari Jalur Lainnya)

مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ إِلَى قِلَّةٍ
“Tidak ada seorang pun yang banyak melakukan praktek riba kecuali akhir dari urusannya adalah hartanya menjadi sedikit.” [HR. Ibnu Majah, dari shahabat ‘Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu, dishahihkan oleh Al-Imam Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibnu Majah]

Berbicara lah sesuai kadarnya


K.H. Bisyri Syansuri dari Denanyar, Jombang adalah kakek Gus Dur dan Gus Sholeh dari pihak ibu beliau, yakni Ny. Hj. Solechah. Sementara, K.H. Abdul Wahab Hasbullah dari Tambakberas, jombangadalah kakak dari M. Romahurmuzy PPP dari ibunya. Keduanya adalah pilar utama NU sejak dilahirkan, di sisi hadratusy Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari, Tebu Ireng. Ini secuil kisah keduanya.

Mbah Bisyri dikenal sebagai Alim yang teguh memengang dalil dengan pemahaman zahir nash-nya. Suatu hari beliau didatangi orang. Orang tersebut mengatakan bahwa dia telah meniatkan berqurban sapi untuk seluruh anggota keluarganya yang berjumlah 7 orang. Tetapi beberap hari sebelumnya, telah lahir seorang bayi sebagai anggota kelurga barunya. “Nah, bolehkah qurban untuk 8 orang?” Mbah bisyri menjawab “tidak Boleh!, sebab dalil menyatakan jelas, seekor sapi hanya boleh untuk 7 orang. Bukan 8 orang!”. Si penanya tyadi mengiyakan.

Tetapi rupanya ia masih ingin melanjutkan niatnya berqurban dengan kemenyatuan seluruh keluarga. Maka yang bersangkutan datang pada Mbah Wahab di Tambakberas. Pertanyaan yang sama diajukan. Nah apa jawaban Beliau, Allaahuyarham? Kata Mbah Wahab, “Ya Boleh!. Tetapi karena yang ke 8 masih bayi, dia akan sangat kesulitan naik saat menunggang sapi menuju surga, maka agar ia bisa berpijak untuk naik ke sapi, tambahkan seekor kambing untuk hewan kurban kalian sekeluarga”.


Sang penannya manggut-manggut dan pulang dengan suka cita. Mbah Wahab telah berbicara sesuai kadar pemahaman penannya. Konon, saat Mbah Bisyri mendengarhal tersebut beliau Tersenyum dan membaca ujung surat Yuusuf ayat 76, “Wa fauqa kulli dzii ‘ilmin ‘alim”. Arti bebasnya, dan diatas tiap-tiap pemilih ilmu, ada yang jauh lebih berilmu…

Ta'liful Qulb

ini adalah cara berfikir. boleh setuju boleh juga tidak...
karena saya memandang manusia; sifat manusiawinya (sifat yang buruk) adalah jikalau sudah sukses maka ia hanya ingin menyendiri, atau menyatakan diri sendiri sebagai kesuksesan.

berbeda dengan mereka yang mempnnyai tujuan hidupnya Dakwah. ia senantiasa akan melihat kedepan dan selalu menjaga ukhuwah karena suatu ikatan yang sulit di katakan dengan apapun, sulit di rangkai oleh kata, sulit diberi tahu oleh lisan maupun tulisan. karena ia menyadari bahwa "tidak ada ikatan apapun; termasuk ikatan hati yang paling kuat di dunia ini selain didasarkan pada KEMATIAN".

Sabtu, 20 September 2014

Kenapa Ucap Alhamdulillah?

اَلْحَمْدُ ِلله ;ORANG YANG BERSIN
ALHAMDULILLAH,
Segala Puji hanya milik Alloh

يَرْحَمُكَ الله : ORANG YANG DENGAR
YAR_HAMUKALLOH
Semoga Alloh mengasihimu

يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْْ : ORANG YANG BERSIN
YAHDIKUMULLOH WA YUSHL_IHU BAALAKUM
Semoga Alloh memberi hidayah padamu dan memperbaiki urusanmu.
HR. At-Tirmidzi 2665

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,  beliau bersabda,
إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
“Ababila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum(Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari no. 6224 dan Muslim no. 5033)

Karena Kakimu Juga Bagian dari Auratmu...



Singkatan Motivasi dari Nama-nama Buah

Semangka : Semangat Karena Allah
Anggur : Anggota Gemar Bersyukur
Jambu : Jaga Iman dalam Qalbu
Jeruk : Jangan Berbuat buruk
Pisang : Pantang iri ,sombong & angkuh
Stroberi : Selalu Terobsesi Untuk Memberi
Sirsak : Silaturrahim Satukan yang Retak
Tomat : Tobat Berhenti Maksiat
Rambutan : Rame Sambut Ramadhan
Apel : Ayo Pelajari Al-Qur'an
Mentimun : Menuntut ilmu Anti melamun
Ceri : Ceria setiap Hari

Jumat, 19 September 2014

Sslah Satu Cara Mudah Menghapal Nama-nama Surah Dalam Al-Quran

Al Qur’an adalah Kitab Suci agama Islam yang wajib di baca dan dipelajari oleh setiap umat Muslim.Namun faktanya, sangat jarang umat muslim yang bisa menghapal seluruh isi Al Qur’an ( Tahfidz ). 

Jangankan hapal isinya, urutan nama-nama surah yang ada dalam Al Qur’an saja tidak banyak yang hapal. Nah untuk lebih meningkatkan motivasi kita semua agar nantinya mampu menghapal seluruh isi Al Qur’an, maka saya coba memulainya
dengan memberikan satu cara yang menyenangkan untuk menghapal nama-nama surah dalam Al Qur’an.

Salah satu metode menghapal yang cukup efektif adalah dengan membuat
cerita dari urutan surah sehingga kita mudah mengingatnya.

Cobalah baca Cerita-cerita di bawah ini, dan perhatikan kata-kata yang berhuruf besar. Kata- kata tersebut adalah nama-nama surat dalam Al Qur’an. Hafalkan ceritanya, dan kemudian tuliskan kata-kata tersebut secara berurut. Maka akan kita dapatkan nama surat dan nomor urutnya. Silahkan mencoba :

Cerita I ; (Surah 1 – 10)

Paman membaca AL FATIHAH sebelum memasak SAPI BETINA milik KELUARGA IMRAN yang punya anak wanita bernama AN NISA. Sebagian HIDANGAN itu diberikan untuk BINATANG TERNAK. Kemudian paman menuju TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI, untuk mencuri HARTA RAMPASAN PERANG. Namun akhirnya paman ber-TAUBAT seperti taubatnya Nabi YUNUS.

NO.KRONOLOGI CERITA

1.AL-FATIHAH
2.SAPI BETINA – AL-BAQOROH
3.KELUARGA IMRAN – ALI IMRON
4.AN NISA
5.HIDANGAN – AL MAIDAH
6.BINATANG TERNAK – AL AN ‘AM
7.TEMPAT-TEMPAT YANG TINGGI – AL A’ ROF
8.HARTA RAMPASAN PERANG – AL ANFAL
9.TAUBAT – AT TAUBAH
10.YUNUS

Cerita II; (Surah 11 – 20)

HUD dan YUSUF melihat PETIR.Sementara itu IBRAHIM sedang berada di PEGUNUNGAN HIJR. Ia mencari LEBAH, untuk kemudian memulai PERJALANAN MALAM menuju ke GUA untuk menemui MARYAM dan TOHA.

NO.KRONOLOGI CERITA

11.HUD
12.YUSUF
13.PETIR – AR RA’D
14.IBRAHIM
15.PEGUNUNGAN HIJR – AL HIJR
16.LEBAH – AN NAHL
17.PERJALANAN MALAM – AL ISRO
18.GUA – AL KAHFI
19.MARYAM
20.TOHA

Cerita III ; (Surah 21 – 30)

PARA NABI pergi HAJI diikuti oleh ORANG-ORANG BERIMAN. Mereka seperti CAHAYA. Inilah yang menjadi PEMBEDA ANTARA YANG BENAR DAN BATHIL. Sementara itu, PARA PENYAIR bercerita tentang SEMUT.
Cerita itu terangkum dalam buku KISAH –KISAH. Dalam buku itu juga diceritakan tentang LABA-LABA yang menyerang BANGSA ROMAWI.

NO.KRONOLOGI CERITA

21.PARA NABI – AL ANBIYA
22.HAJI – AL HAJJ
23.ORANG – ORANG BERIMAN-AL
MU’MINUN
24.CAHAYA – AN NUR
25.PEMBEDA ANTARA YANG BENAR
DAN BATHIL – AL FURQON
26.PARA PENYAIR – ASY SYU ‘ARO
27.SEMUT-AN NAML
28.KISAH2 – AL QOSHOSH
29.LABA-LABA – AL ‘ANKABUT
30.BANGSA ROMAWI – AR RUM

Cerita IV ; (Surah 31 – 40)

LUKMAN tidak berSUJUD di kaum yang terkena AHZAB dan tidak juga kepada kaum SABA’. Sementara itu FATHIR dan YASIN berdiri bersama orang YANG BERSHAF-SHAF dan membentuk huruf SHOD. Mereka teramasuk ROMBONGAN – ROMBONGAN yang memohon ampunan kepada YANG MAHA PENGAMPUN.

NO.KRONOLOGI CERITA

31.LUKMAN – LUQMAN
32.SUJUD – AS SAJDAH
33.AL AHZAB
34.SABA’
35.FATHIR
36.YASIN
37.YANG BERSHAF2– ASH
SHOOFFAT
38 SHOD
39.ROMBONGAN-ROMBONGAN – AZ
ZUMAR
40.YANG MAHA PENGAMPUN –
GHOFIR

Cerita V; (Surah 41 – 50)

YANG DIJELASKAN dalam MUSYAWARAH itu adalah tentang
PERHIASAN. Bukan tentang KABUT. Sementara itu banyak orang YANG BERLUTUT di BUKIT-BUKIT PASIR. Saat itulah MUHAMMAD mendapat KEMENANGAN. Hal ini ditandai dengan KAMAR-KAMAR bertuliskan huruf QOF.

NO.KRONOLOGI CERITA

41.YANG DIJELASKAN – FUSHSHILAT
42.MUSYAWARAH – ASY SYURA
43.PERHIASAN – AZ ZUKHRUF
44.KABUT – AD DUKHAN
45.YANG BERLUTUT – AL JATSIYAH
46.BUKIT2 PASIR – AL AHQOF
47.MUHAMMAD – MUHAMMAD
48.KEMENANGAN – AL FATH
49.KAMAR2– AL HUJURAT
50.QOF

Cerita VI ; (Surah 51 – 60)

ANGIN YANG MENERBANGKAN
membawa awan ke bukit THURSINA.Ini terjadi saat BINTANG dan BULAN bersinar. Sementara itu pak RAHMAN sedang berceramah tentang HARI KIAMAT. Dimana BESI hancur, WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN mengalami PENGUSIRAN, dan banyak PEREMPUAN YANG DIUJI.

NO.KRONOLOGI CERITA
[9:30 10/09/2014] Agung Pamujiyanto: 51.ANGIN YANG MENERBANGKAN –
ADZ DZARIYAT
52.THURSINA – ATH THUR
53.BINTANG – AN NAJM
54.BULAN – AL QOMAR
55.AR RAHMAN
56.HARI KIAMAT – AL WAQI ‘AH
57.BESI – AL HADID
58.WANITA YANG MENGAJUKAN
GUGATAN – AL MUJADILAH
59 PENGUSIRAN – AL HASYR
60.PEREMPUAN YANG DIUJI – AL
MUMTAHANAH

Cerita VII ; (Surah 61 – 70)

BARISAN orang beriman pada HARI JUM’AT berbeda dengan ORANG – ORANG MUNAFIK. Demikian juga pada HARI DITAMPAKAN KESALAHAN -KESALAHAN. Ketika aku di-TALAK, aku MENGHARAMKAN dia untuk masuk rumah ini. KERAJAAN yang indah, PENA yang mahal, pada HARI KIAMAT tidak lagi berharga. Disinilah
TEMPAT-TEMPAT NAIK bagi amal sholih.

NO.KRONOLOGI CERITA

61.BARISAN – ASH SHOF
62.HARI JUM’AT – AL JUMU’AH
63.ORANG-ORANG MUNAFIK – AL
MUNAFIQUN
64.HARI DITAMPAKAN KESALAHAN-
KESALAHAN – AL TAGHOBUN
65.TALAK – ATH THOLAQ
66.MENGHARAMKAN – AT TAHRIM
67.KERAJAAN – AL MULK
68.PENA – AL QOLAM
69.HARI KIAMAT – AL HAAQQAH
70.TEMPAT2 NAIK – AL MA
‘ARIJ

Cerita VIII ; (Surah 71 – 80)

NUH diganggu JIN disaat ORANG YANG BERSELIMUT dan ORANG YANG BERKEMUL tertidur pulas. Ia tidak menyadari datangnya KIAMAT. Sementara itu, ketika MANUSIA bertemu dengan MALAIKAT YANG
DIUTUS untuk menyampaikan BERITA
BESAR tentang kematian, MALAIKAT-
MALAIKAT YANG MENCABUT nyawa
sedang melihat IA BERMUKA MASAM.

NO.KRONOLOGI CERITA

71.NUH – NUH
72.JIN – AL JINN
73.ORANG YANG BERSELIMUT – AL
MUZAMMIL
74.ORANG YANG BERKEMUL – AL
MUDATSTSIR
75.KIAMAT – AL QIYAMAH
76.MANUSIA – AL INSAN
77.MALAIKAT YANG DIUTUS – AL
MURSALAT
78.BERITA BESAR – AN NABA’
79.MALAIKAT2 YANG
MENCABUT – AN NAZI ‘AT
80.IA BERMUKA MASAM – ‘ABASA

Cerita IX ; (Surah 81 – 90)

Ombak MENGGULUNG, bumi TERBELAH, ORANG-ORANG YANG
CURANG pun ikut TERBELAH. Mereka
seperti GUGUSAN BINTANG YANG DATANG DI MALAM HARI. Mereka berada di tempat YANG PALING TINGGI. Pada HARI PEMBALASAN tidak akan muncul FAJAR di NEGERI manapun.

NO.KRONOLOGI CERITA

81.MENGGULUNG – AT TAKWIR
82.TERBELAH – AL INFITHOR
83.ORANG-ORANG YANG CURANG –
AL MUTHOFFIFIN
84.TERBELAH – AL INSYIQOQ
85.GUGUSAN BINTANG – AL BURUJ
86.YANG DATANG DI MALAM HARI – ATH THORIQ
87.YANG PALING TINGGI – AL A ‘LA
88.HARI PEMBALASAN – AL GHOSYIYAH
89.FAJAR – AL FAJR
90.NEGERI – AL BALAD

Cerita X; (Surah 91 – 100)

MATAHARI tenggelam saat MALAM tiba. Dan ketika WAKTU DHUHA, Allah MELAPANGKAN rizki dan menumbuhkan BUAH TIN. Sementara itu manusia yang berasal dari SEGUMPAL DARAH tidak mempunyai KEMULIAAN sedikit pun. Ini adalah BUKTI akan terjadi KEGONCANGAN di dunia. Hingga KUDA PERANG YANG BERLARI KENCANG pun mati.

NO.KRONOLOGI CERITA

91.MATAHARI – ASY SYAMS
92.MALAM – AL LAIL
93.WAKTU DHUHA – ADH DHUHA
94.MELAPANGKAN – AL INSYIROH
95.BUAH TIN – AT TIN
96.SEGUMPAL DARAH – AL ‘ALAQ
97.KEMULIAAN – AL QODR
98.BUKTI – AL BAYYINAH
99.KEGONCANGAN – AZ ZALZALAH
100.KUDA PERANG YANG BERLARI
KENCANG – AL`ADIYAT

Cerita XI ; (Surah 101 – 110)

HARI KIAMAT, hari dimana manusia
tidak bisa lagi BERMEGAH-MEGAHAN.
Pada MASA itulah si PENGUMPAT mati diinjak-injak GAJAH. Sementara itu SUKU QURAISY bertengkar dengan
pak MA’UN di tepi telaga KAUTSAR. Saat itu ORANG-ORANG KAFIR tidak mendapatkan PERTOLONGAN.

NO.KRONOLOGI CERITA

101.HARI KIAMAT– AL QORI ‘AH
102.BERMEGAH-MEGAHAN – AT
TAKATSUR
103.MASA – AL ‘ASHR
104.PENGUMPAT – AL HUMAZAH
105.GAJAH – AL FI-L
106.SUKU QURAISY – QURAISY
107.MA’UN – AL MA ‘UN
108.KAUTSAR – AL KAUTSAR
109.ORANG-ORANG KAFIR – AL KAFIRUN
110.PERTOLONGAN – AN NASHR

Cerita XII (Surah 111-114)

Insya Allah 4 surat terakhir ini semua
dari kita sudah menghafalnya.

NO.SURAT

111.AL LAHAB
112.AL IKHLASH
113.AL FALAQ
114.AN NAAS


SUmber: Majalah Ummi

11 Makanan Paling Tak Sehat Sedunia

Islam sanga tmenjaga sekali apa saja yang masuk ke tubuh ke seorang muslim maupun mukmin. bukan hanya Halal tapi juga Tayib (baik). tentu baik dari segala hal, terutama baik Zatnya.

Bahkan Sahabat Rasulullah; Sa'at ibn Waqqash diberi tips oleh Rasulullah; ktika dirinya meminta agar setiap doanya selalu di ijabah oleh Allah. Rasulullah berkata "Bantu aku dengan menjaga makanmu".
kenapa makan?. secara sederhana kita pahami bersama, bahwa Allah tidak akan meng-ijabah doa selagi di dalam tubuh Hambanya masih ada sesuatu yang belum Halal.

nah di bawah ini adalah diantara makanan yang sebisa mungkin kita hindari demi kesehatan tubuh kita. "Allah mecintai mukmin yang lemah, tetapi Allah lebih mencintai mukmin yang kuat"

Makanan berikut ini merupakan makanan yang sudah tak diragukan lagi yang bisa menjadi penyebab utama dari beberapa penyakit berbahaya diseluruh dunia. Kemampuan melawan penyakit adalah terletak pada kekuatan sistem kekebalan tubuh kita, dan beberapa makanan bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan penyakit. Namun dalam artikel ini kami akan mengulas makanan makanan yang dianggap paling membahayakan kesehatan, yaitu dengan cara melemahkan kemampuan tubuh

untuk melawan virus dan penyakit. Berikut adalah 11 makanan yang dianggap paling tidak sehat diseluruh dunia.
1. Makanan Beku
Banyak restoran yang menyajikan makanan beku, serta berani menjamin kualitas dari makanan ini. Namun makanan beku yang umumnya disajikan dirumah makan ini banyak mengandung zat-zat yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker.

2. Makanan gorengan
Makanan gorengan menggunakan minyak nabati yang dipanaskan sampai suhu yang sangat tinggi. Minyak inilah yang bisa menyebabkan penyakit dan membahayakan kesehatan, sehingga makanan gorengan merupakan makanan sangat tidak sehat.

3. Keripik kemasan
Bahan kimia yang berupa bahan pengawet, pewarna, penambah rasa, penyedap, dan lain-lain berpotensi tinggi menjadi karsinogen dalam tubuh yang meningkatkan resiko terkena kanker. Jadi pastikan Anda tidak terlalu sering atau banyak-banyak mengkonsumsi keripik dalam kemasan.

4. Minuman Soda
Sel-sel kanker sangat berkembang dalam lingkungan dalam tubuh yang tinggi gula. Semua minuman yang mengandung soda juga tinggi bahan pemanis, dan sudah jelas sangatlah tidak sehat.

5. Makanan Olahan/ processed food
Makanan olahan adalah bahan makanan cepat saji, yang umumnya terdiri dari daging yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Daging olahan secara khusus diberikan zat aditif dan pengawet yang secara substansial meningkatkan risiko beberapa penyakit berbahaya seperti kanker.

6. Sirup
Sirup jagung mengandung fruktosa tinggi, sehingga merupakan makanan yang tidak sehat. Fruktosa yang Tinggi pada sirup jagung meningkatkan risiko diabetes tipe 2, selain juga bisa menyebabkan kanker.

7. Burger
Sebagian besar burger menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh. Burger umumnya tinggi kandungan garam, serta sausnya yang banyak mengandung lemak jenuh yang tidak sehat bagi kesehatan tubuh. Baca juga : Apakah kolesterol tinggi dan dampaknya bagi kesehatan?

8. Kentang Goreng
Walaupun kentang adalah makanan yang sehat, tapi tidak dengan Kentang goreng. Ia merupakan salah satu makanan terburuk, terutama bagi yang mencoba menurunkan kelebihan berat badan atau orang dengan obesitas. Karena mengandung banyak garam dan lemak jenuh, menjadikan kentang goreng sebagai salah satu makanan yang buruk bagi kesehatan diseluruh dunia.

9. Popcorn Oven
Popcorn oven microwave memang enak dan bisa membuat seseorang enggan untuk berhenti memakannya. Namun tahukan Anda jika makanan ini termasuk yang tidak sehat dan bisa meningkatkan risiko penyakit berat seperti kanker. Hal ini karena kandungan garam, dan minyak yang digunakan untuk menambah rasa.

10. Camilan Asin
Camilan asin biasanya diambil oleh orang yang enggan makan cemilan yang manis. Namun snack asin umumnya menggunakan garam yang banyak, sehingga berbahaya bagi kesehatan, karena menjadi penyumbang asupan sodium terbesar bagi tubuh kita. Orang yang kegemukan, akan semakin sulit untuk menurunkan berat badan jika menyukai camilan yang asin ini. Baca juga : Garam bisa menyebabkan Tekanan darah tinggi

11. Pemanis Buatan
Pemanis buatan memang banyak yang mengatakan sehat untuk menggantikan gula pasir. Akan tetapi penambah rasa dan zat aditif yang ditambahkan kedalam pemanis buatan bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit yang ditakuti.
Memang rata-rata jenis makanan diatas adalah makanan yang terkenal enak. Jadi Anda cukup hanya membuat pilihan: Makan sehat, atau makan enak?
(Sumber: carakhasiatmanfaat.com) 
FamilyGuide

Khitan pada Wanita

Pertanyaan:
Assalamu ‘Alaikum ...... Ustadz, masalah sunat perempuan ‘kan ada bbrp pandangan ... WHO sendiri sudah tidak rekomend sunat perempuan, kalau kemenkes mensyaratkan tenaga medis yang melakukan sunat harus bersertifikat kemenkes. Beberapa artikel menyebutkan jika perempuan tidak disunat syahwatnya akan tinggi. Sebaiknya gimana ya? (08111885xxx)
Jawaban:
Wa ‘Alaikum Salam wa Rahmatullah wa Barakatuh.
Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ‘Ala Aalihi wa Ashhabihi wa Man waalah wa ba’d:
Khitan merupakan salah satu millah (ajaran) Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam, yang Allah Ta’ala perintahkan agar kita mengikutinya. Allah Ta’ala berfirman:
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS. An Nahl (16): 123)
Maka, khitan baik laki-laki dan wanita adalah perbuatan yang memiliki tempat dalam syariat Islam. Dia bukan barang asing, bukan pula bid’ah yang menyusup ke dalam ajaran Islam, sebagaimana yang dituduhkan sebagian orang.
Apanya Yang Dikhitan?
Pada wanita, yang dipotong adalah kulit yang menyembul dibagian atas saluran kencing, yang mirip dengan jengger ayam (‘Urf ad Dik). (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 19/28) Biasa kita menyebutnya klitoris.
Bagian ini adalah bagian luar yang paling sensitif pada genital wanita, oleh karena itu khitan wanita bertujuan untuk menstabilkan libido mereka. Tetapi, tidak dibenarkan memotong semua, atau sebagian besarnya sebagaimana dilakukan di negeri-negeri Afrika. Bahkan ada yang memotong bagian labia minora (bibir kecil). Ini tentu cara yang bertentangan dengan khitan wanita menurut Islam.
Sedangkan, pada laki-laki yang dipotong adalah kulit yang menutupi hasyafah (glans), kulit itu dinamakan Qulfah (Kulup), sehingga seluruh hasyafah terlihat. (Ibid)
Bagian ini adalah kumpulan bakteri dan najis, oleh karena itu tujuan khitan pada laki-laki adalah agar najis yang ada padanya menjadi hilang, tak lagi terhalang oleh qulfah tersebut.
Dalil-Dalil Pensyariatannya
Ada beberapa dalil yang biasa dijadikan alasan kewajiban dan kesunnahan khitan bagi wanita. Tetapi, hadits hadits tersebut tak satu pun yang selamat dari cacat. Di antaranya sebagai berikut:
1. Dari Ummu ‘Athiyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa ada seorang wanita yang dikhitan di Madinah, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya:
لَا تُنْهِكِي فَإِنَّ ذَلِكَ أَحْظَى لِلْمَرْأَةِ وَأَحَبُّ إِلَى الْبَعْلِ
"Jangan potong berlebihan, karena itu menyenangkan bagi wanita dan disukai oleh suami.” (HR. Abu Daud No. 5271. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, 8/324. Juga Syu’abul Iman, No. 8393. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 8062, juga dalam Al Awsath, No. 2343, dan dalam Ash Shaghir No. 122, Abu Nu’aim, Ma’rifatush Shahabah, No. 3450)
Hadits ini menurut lafaz Imam Abu Daud. Sedangkan dari Imam yang lainnya, ada tambahan diawalnya dengan ucapan: Asyimmi dan Ikhfidhi yang berarti rendahkan/pendekkan. Sedangkan Laa Tanhiki artinya jangan berlebihan dalam memotong.
Hadits ini –menurut Imam Abu Daud- sanadnya tidak kuat, dan hadits ini mursal, sedangkan Muhammad bin Hassan adalah majhul (tidak dikenal). Dan, hadits ini dhaif (lemah). (Sunan Abi Daud No. 5271)
Imam Abu Thayyib Syamsul Haq Al Azhim Abadi mengatakan bahwa hadits ini idhthirab (guncang). (‘Aunul Ma’bud, 14/126)
2. Dari Abdullah bin ‘Umar secara marfu’:
يَا نِسَاءَ الْأَنْصَارِ اِخْتَضِبْنَ غَمْسًا وَاخْفِضْنَ وَلَا تُنْهِكْنَ فَإِنَّهُ أَحْظَى عِنْد أَزْوَاجِكُنَّ
“Wahai wanita Anshar, celupkanlah dan potonglah, jangan banyak-banyak, karena itu membuat senang suami kalian.” (HR. Al Bazzar dan Ibnu ‘Adi)
Dalam sanad hadits Al Bazzar terdapat Mandal bin Ali dan dia dhaif. Sedangkan, riwayat Ibnu ‘Adi terdapat Khalid bin ‘Amru Al Kursyi, dia lebih dhaif dari Mandal. (Ibid)
3. Hadits lain:
الْخِتَان سُنَّة لِلرِّجَالِ مَكْرُمَة لِلنِّسَاءِ
“Khitan adalah sunah bagi laki-laki dan kemuliaan bagi wanita.” (HR. Ahmad)
Hadits ini juga dhaif, karena dalam sanadnya terdapat Hajaj bin Artha’ah. Imam Adz Dzahabi mengatakan: Hajaj bin Artha’ah adalah dhaif dan tidak boleh berhujjah dengannya.
Imam Ath Thabarani juga meriwayatkan yang seperti ini dari Syaddad bin’Aus, dari Ibnu Abbas. Imam As Suyuthi mengatakan sanadnya hasan. Sedangkan Imam Al Baihaqi mengatakan dhaif dan sanadnya munqathi’ (terputus), dan ditegaskan pula kedhaifannya oleh Imam Adz Dzahabi.
Al Hafizh Al ‘Iraqi mengatakan: sanadnya dhaif. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: Hajaj bin Artha’ah adalah seorang mudallis (suka menggelapkan sanad), dan dalam hal ini terjadi idhthirab (keguncangan). Imam Abu Hatim mengatakan: ini adalah kesalahan Hajaj atau perawi yang meriwayatkan darinya.
Imam Al Munawi mengatakan dalam At Taisir : sanad hadits ini dhaif, berbeda dengan yang dikatakan As Suyuthi yang mengatakan hasan. (Ibid, 14/125. Lihat juga At Talkhish Al Habirnya Imam Ibnu Hajar)
Benarkah Seluruh Hadits Khitan Wanita Adalah Cacat dan Dhaif ?
Hal ini ditegaskan para Imam muhaqqiq (peneliti). Berkata Imam Abu Thayyib Abadi:
وحديث ختان المرأة روي من أوجه كثيرة وكلها ضعيفة معلولة مخدوشة لا يصح الاحتجاج بها كما عرفت.وقال ابن المنذر: ليس في الختان خبر يرجع إليه ولا سنة يتبع. وقال ابن عبد البر في التمهيد: والذي أجمع عليه المسلمون أن الختان للرجال انتهى
“Dan hadits tentang khitannya wanita diriwayatkan oleh banyak jalur, semuanya dhaif, memiliki ‘ilat (cacat), dan tidak sah berdalil dengannya sebagaimana yang telah anda ketahui. Berkata Ibnul Mundzir: “Tentang khitan (wanita) tidak ada riwayat yang bisa dijadikan rujukan dan tidak ada sunah yang bisa diikuti.” Berkata Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid: “Dan yang di-ijma’kan kaum muslimin adalah bahwa khitan itu bagi laki-laki.” (‘Aunul Ma’bud, 14/126)
Tetapi, Syaikh Al Albani menshahihkan hadits riwayat Abu Daud di atas (hadits pertama). Beliau mengakui sanad hadits ini sebenarnya dhaif, tetapi banyak riwayat lain yang menguatkannya sehingga menjadi shahih. (Selengkapnya lihat di kitab As Silsilah Ash Shahihah 2/353, No. 722, dan Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 5271, lihat juga Shahih Al Jami’ush Shaghir wa Ziyadatuhu, 2/1244-1245)
Oleh karena itu, Syaikh Al Albani termasuk ulama yang mewajibkan khitan bagi wanita, karena keshahihan riwayat ini.
Tetapi, benarkah semua hadits tentang khitannya wanita adalah dhaif ? Jika kita lihat secara seksama, tidaklah demikian.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إذا التقى الختانان فقد وجب الغسل
“Jika bertemu dua khitan maka wajiblah untuk mandi.” (HR. At Tirmidzi No. 109, katanya: hasan shahih. Ibnu Majah No. 608, Ahmad No. 26067, Ath Thahawi dalam Syarh Ma’ani Al Aatsar No. 332, Al Bazzar dalam Musnadnya No. 1041, Asy Syafi’i dalam Musnadnya No. 102 (disusun oleh As Sindi), Ath Thabarani dalam Musnad Syamiyyin No. 2754, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 961 dari ‘Asiyah. Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf No. 954)
Hadits ini shahih. (Syaikh Al Albani, Irwa’ul Ghalil No. 80. Juga Syaikh Syu’aib Al Arnauth, Ta’liq Musnad Ahmad No. 26067)
Hadits lainnya:
إذا جلس بين شعبها الأربع ومس الختان الختان فقد وجب الغسل
“Jika seserang duduk diantara empat cabang anggata badan, dan khitan bersentuhan dengan khitan, maka wajiblah dia mandi.” (HR. Muslim, No. 349, Abu Daud No. 216, dan At Tirmidzi, katanya: hasan shahih. Ibnu Khuzaimah No. 227, Abu Ya’ala No. 4926)
Riwayat seperti ini cukup banyak, dan secara makna, hadits-hadits ini menunjukkan bahwa yang dikhitan bukan hanya laki-laki tetapi wanita. Sebab, maksud ‘bertemunya dua khitan’ adalah bertemunya dua kemaluan laki-laki dan wanita yang sudah dikhitan. Maksud ‘bertemu’ di sini bukan sekedar bersentuhan, tetapi terbenamnya kemaluan laki-laki pada kemalaun wanita, sebagaimana telah disepakati oleh madzhab yang empat. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 16/50).
Dan, Imam Ahmad mengatakan: “Dari hadits ini, bahwa bagi wanita juga dikhitan.” Tetapi menurutnya khitan wanita adalah sunah. (Imam Ibnul Qayyim, Tuhfatul Maudud, Hal. 134. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah)
Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
الفطرة خمسٌ، أو خمسٌ من الفطرة: الختان، والاستحداد، ونتف الإِبط، وتقليم الأظفار، وقصُّ الشارب
“Fitrah itu ada lima, atau lima hal yang termasuk fitrah: (diantaranya) “Khitan ….” (HR. Bukhari No. 5550, Muslim No. 257)
Hadits ini umum, bukan hanya bagi laki-laki tetapi juga wanita, kecuali memendekkan kumis yang memang khusus untuk laki-laki. Nah, riwayat-riwayat ini menunjukkan bahwa khitan bagi wanita memang ada dalam Islam. Tetapi, memang tidak ada hadits shahih yang khusus menceritakan khitan wanita. Yang ada adalah hadits tentang khitan secara umum, dengan penyebutan untuk laki-laki dan perempuan.
Lalu, Apa Hukumnya Khitan Wanita?
Keterangan di atas telah jelas, bahwa khitan wanita adalah masyru’ (disyariatkan) dalam Islam. Hanya saja, para ulama berbeda pendapat dalam menentukan hukum kemasyru’annya. Ada yang mewajibkan, menyunnahkan, membolehkan, bahkan ada yang melarangnya dalam kedaan tertentu.
Pihak yang mewajibkan seperti Imam Asy Syafi’i dan mayoritas pengikutnya. Juga Imam Ibnul Qayyim dan Syaikh Al Albani Rahimahumulullah Ta’ala.
Sedangkan, Imam Malik dan Imam Abu Hanifah menyatakan sunah secara mutlak (laki-laki dan wanita), dan Imam Ahmad mengatakan wajib buat laki-laki namun sunah buat wanita. (‘Aunul Ma’bud, 14/125),
Imam Ibnu Qudamah mengatakan wajib bagi laki-laki, dan kemuliaan bagi wanita, serta tidak wajib bagi mereka. (Al Masu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 19/28).
Pihak yang mewajibkan berdalil dengan ayat An Nahl 123 (agar mengikuti millah Ibrahim), dan hadits sunah fitrah ada lima.
Alasan ini ditolak, sebab ayat tersebut memerintahkan kita mengikuti agama Ibrahim secara Global dan pokoknya yaitu Tauhid. Sedangkan, hadits tersebut juga tidak bisa dijadikan dalil, dan tidak menunjukkan wajibnya khitan, sebab jika khitan wajib, maka empat hal lainnya dalam hadits itu juga wajib seperti bersiwak, memendekkan kumis, mencukur bulu kemaluan, dan ketiak. Sedangkan kita tahu, tak ada yang mengatakan bersiwak , mencukur ketiak, bulu kemaluan adalah wajib, semua adalah sunah!
Selain itu, hadits tentang bertemunya dua khitan, juga bukan menunjukkan wajibnya khitan wanita, melainkan hanyalah informasi tentang khitan wanita. Ditambah lagi, lemahnya riwayat yang memerintahkan khitan khusus wanita. Maka, pendapat yang paling rajih (kuat) adalah khitan wanita adalah sunah. Inilah yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin, Syaikh Al Qaradhawi, dan lain-lain.
Tapi, hukum ini bisa berubah jika:
1. Bagi wanita tertentu jika membahayakan maka sebaiknya dilarang. Syaikh Ali Jum’ah –mufti Mesir saat ini- pernah memfatwakan haramnya khitan wanita lantaran kasus tewasnya seorang gadis setelah dikhitan.
2. Tekstur genital wanita tidaklah sama satu sama lain. Jika klitorisnya pendek dan kecil, yang justru akan mendatangkan frigid jika dikhitan, maka tidak wajib dan tidak sunah, sebab akan membawa mudharat pada kehidupan seksualnya. Tetapi, jika ada wanita yang klitorisnya panjang, maka sangat dianjurkan untuk dikhitan, agar tidak terjadi mudharat berupa tidak stabilnya libido.
Ketentuan-ketentuan ini sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter yang berkompeten. Sekian. Wallahu A’lam
=======
Source: kumpulanartikelsyariah.blogspot.com
Copas dari Ust 
Farid Nu’man Hasan, S.S

dialog Ibrahim dengan Malaikat Maut

"Pada suatu ketika", demikian tertulis dalam kitab At-Tadzkirah karya karya Imam Al-Qurthubi, "Allah mengutus Malaikat Maut mendatangi Ibrahim 'Alaihiwassalam untuk mencabut nyawanya, sebab telah tiba ajalnya. Melihat kedatangan sang pemutus segala kenikmatan dunia itu, Ibrahim bergegas menyambut dengan mengatakan:

'Wahai Malaikat Maut, sampaikan kepada Allah; Adakah kekasih yang tega menyakiti dengan membunuh kesayangan-Nya?'

Mendapat pertayaan tersebut, Malaikat Maut bergegas kembali ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia sampaikan pada Rabbnya, dan sungguh ilmu Allah meliputi segala sesuatu dan mendahului semua perkara. Berfirman Allah 'Azza wa Jalla:

'Katakan pada Ibrahim; Adakah kekasih yang enggan untuk berjumpa dengan Yang Dicintainya?'

Malaikat Maut itu pun kembali menemui Ibrahim untuk menyampaikan halnya, dan kali ini dengan berseri-seri Ibrahim berkata:

'Wahai malaikat Maut, cabut nyawaku sekarang juga!'

Jadi Islam Cerdas

Tidak semata sebuah hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, lantas bisa dijadikan landasan hukum.
Mengapa?
Sebab dalam pengambilan (istimbath) hukum, diperlukan pula tools lain selain nash-nash yang shahih.
Maka tidak bisa seseorang menggunakan sistem gugur saat melihat hadits. Mengatakan bahwa hadits ini shahih, lalu mengambilnya sebagai sunnah Nabi. Sedangkan hadits lain yang kalah shahih lantas dibuang, dan yang mengamalkannya disebut sebagai ahlul bid'ah.
Lalu bagaimana jika ada dua hadits shahih saling bertentangan isinya?
Dan sinilah justru sebenarnya terlihat sekali bagaimana peran para imam mujtahid, terutama imam 4 madzhab; Abu Hanifah, Malik ibn Anas, Asy-Syafi'i, dan Ahmad ibn Hanbal.
Para imam ini bukan hanya ahli dalam ilmu hadits namun juga memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu fiqih. Bahkan sebelum Imam Bukhari dan Muslim menyusun kitab mereka, para imam 4 madzhab itu telah mengeluarkan beragam fatwa dan mengambil keputusan melalui hadits-hadits yang belum dikodifikasikan.
Hari ini betapa mudah kita mengklaim bahwa kita paling mengikuti sunnah Nabi. Semata kita mencomot hadits shahih sebagai landasan hukum, berdasarkan pemahaman kita sendiri. Dan yang tak sejalan, dicap ahlul bid'ah dan sebagainya.
Padahal bisa jadi yang dicap itu mengikuti pendapat dari imam lain. Lalu apakah kita mau mengatakan bahwa imam tersebut adalah ahlul bid'ah? Kita bertindak seakan para imam itu tidak tahu mana hadits yang shahih dan mana yang tidak. Seolah para imam itu bodoh sekali sehingga mereka mengambil keputusan dari hadits yang tidak shahih.
Selamat mempelajari fiqih kembali, sehingga bijaklah kita menyikapi beragam pendapat dan pengambilan hukum yang berbeda. 

Allahu a'lam.

Selasa, 16 September 2014

Kasih Sayang Ayah

Uma, Jika boleh sakit uma kugantikan dengan segala pahalaku..
Abah, Jika boleh keringat abah kugantikan dengan segala amalku..
Abah adalah Rajaku ..Uma adalah Ratuku..
Allahumma Allah
Rabbighfirli wali walidayya
Rabbighfirli wali walidayya
Ampuni akan dosa uma dan abahku
Ampuni akan dosa uma dan abahku

simak sebuah kisah ketika membaca jadi perih sendiri...
Mengerenyit hati sambil getar nih badan. Ya ampun sembilunya masih kerasa...
Wallahi ini nusuk baget, langsung keinget ayah di rumah yg gak pernah kering keringetnya... Berpeluh-peluh demi anaknya...
Allahumaghfir...
Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya.
Login facebook.
Pertama kali yang dia cek adalah inbox.
Hari ini terlihat sesuatu yang tidak dia perdulikan selama ini.
Bagian ‘OTHER’ di inboxnya.
Ada dua pesan.
Pesan pertama, spam.
Pesan kedua, dia membukanya. Ternyata pesan 3 bulan yang lalu.
Dia baca isinya: “Salam. Ini kali pertama abah mencoba menggunakan facebook. Abah coba tambah kamu sebagai teman tapi tidak bisa.
Abah juga tidak terlalu paham benda ini. Abah coba kirim pesan ini kepada kamu.
Maaf, abah tidak pandai mengetik. Ini pun kawan abah yang mengajarkan.
Ingatkah saat pertama kali kamu punya HP? Saat itu kamu kelas 4 MI.
Abah kasian semua anak-anak sekarang punya HP.
Jadi, abah hadiahkan pada kamu satu.
Dengan harapan kamu akan telpon abah kalau kamu mau cerita tentang masalah asrama, sekolah atau apa-apa saja.
Tapi, kamu hanya telpon abah seminggu sekali. Tanya tentang uang makan dan jajan.
Abah berpikir juga, isi ulang pulsa 100 ribu tapi telpon abah tidak sampai 5 menit. Sudah habiskah pulsanya?
Saat kamu kecil dulu, abah masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong.
Kamu asyik panggil, ‘Abah, abah, abah’. Abah bahagia sekali anak lelaki abah panggil abah. Panggil Umi.
Abah senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang abah ucapkan di umur kamu 4 atau 5 tahun.
Tapi, percayalah. Abah dan Umi bicara dengan kamu banyak sekali. Kamulah penghibur kami di saat kami berduka.
Walaupun hanya dengan gelak tawamu. Saat kamu masuk MI.
Abah ingat kamu selalu bercerita dengan abah ketika membonceng motor dengan abah setiap pergi dan pulang sekolah. Banyak yang kamu ceritakan pada abah.
Tentang ibu guru, sekolah, teman-teman. Abah jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah.
Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan.
Ayah mana yang tidak gembira kalau anaknya suka ke sekolah untuk belajar.
Ketika kamu masuk MTs.
Kamu mulai punya kawan-kawan baru.
Kamu pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar.
Kamu keluar pas waktu makan saja. Kamu keluar rumah dengan kawan-kawanmu.
Kamu mulai jarang bercerita dengan abah.
Kamu pandai. Akhirnya masuk asrama di Aliyah. Di asrama, jarak antara kita makin jauh. Kamu mencari kami saat perlu. Kamu biarkan kami saat tidak perlu.
Abah tahu, naluri remaja. Abah pun pernah muda. Akhirnya, abah tahu kalau ternyata kamu menyukai seorang gadis.
Ketika masuk kuliah, sikap kamu sama saja dengan ketika di Aliyah. Jarang hubungi kami.
Sewaktu pulang liburan, kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.
Abah bertanya-tanya sendiri dalam hati.
Adakah kawan istimewa itu lebih penting dari Abah dan Umi?
Adakah Abah dan Umi cuma diperlukan saat kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?
Akhirnya, kamu jarang berbicara dengan abah lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari.
Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka.
Dimarahi, kamu tidak pulang liburan lagi. Malam ini, abah sebenarnya rindu sekali pada kamu.
Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu.
Cuma abah sudah terlalu tua. Abah sudah di penghujung usia 60 an.
Kekuatan abah tidak sekuat dulu lagi. Abah tidak minta banyak…
Kadang-kadang, abah cuma mau kamu berada di sisi abah.
Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu.
Menangis pada abah. Mengadu pada abah.
Bercerita pada abah seperti saat kamu keci dulu.
Apapun. Maafkan abah atas curhat abah ini.
waktu berbicara dengan abah.
waktu berbicara dengan Allah.
seseorang melebihi cinta kepada Allah.
Mungkin kamu mengabaikan abah. Namun jangan kamu mengabaikan Allah. Maafkan abah atas segalanya.”
Pemuda meneteskan air mata. Dalam hati perih tidak terkira. Bagaimana tidak, tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.
Di saat tidak mungkin lagi mampu memeluk tubuh tua ayahnya.
hidup…
kadang kala kita terlalu sibuk dengan kerja.
Sampaikah kita lupa akan dia yang membesarkan kita…
kita seperti kita melupakan kedua orangtua kita.
(Sumber dari ust. Ahmad Daniel di Grup WA)
Via Abu Fahd Negara Tauhid.

Sabtu, 13 September 2014

Santun vs Abid'

Mari kita sejenak mengingat kisah pembunuh 99 nyawa dari Bani Israil itu. Apa yang menjadikannya membunuh untuk ke 100 kalinya?

Agaknya seorang pemuda yang telah banyak melakukan dosa, pemuda yang satu ini hidup bergelimang dosa dan maksiat, akan tetapi masih memiliki iman dam rasa hormat kepada orang yang beragama. Konon ia telah membunuh manusia sampai jumlah 99 nyawa dari Bani Israil. Tiba-tiba rasa kerinduannya kepada kebenaran menghentak-hentak ubunnya, ada sesuatu yang hilang dalam kehidupannya.

Berjalanlah ia, bertanya kesana kesini kepada orang-orang tentang siapa orang yang bisa mencari jalan keluar bagi permasalahannya. Masyarakat menunjuk seorang Ahli Ibadah dan disarankan untu bertanya kepadanya. Lalu ia bertanya perihal dosa yang telah ia lakukan kepada Rahib tersebut, “Telah kuhabisi 99 jiwa, mungkin kah taubatku diterima?”. Agaknya tercekam oleh kata ‘bunuh’. Dalam ilmunya yang terbatas, yang dia tahu Taurat menegaskan membunuh satu jiwa sama dengan membinasakan seluruh kehidupan. 

Baginya membunuh semut saja berdosa, apalagi merenggut nyawa 99 manusia. Maka cekaman itu melalaikan dari kata ‘Taubat’, itulah kebaikan yang mengintip samar, harus dikenali dan dihargai.”tidak!”, mendengar jawaban itu sang pemuda marah dan melengkapkannya. Tewaslah sang Abid sebagai korban ke-100.

Sekali pun dosa telah ia lakukan kembali, maksiat yang telah ia akui sebagai kesalahan sekarang terulang kembali, seperti luka lama yang telah tidak lagi bertaut. Meskipun demikian tidak membuat pemuda berputus asa, lalu ia kembali mencari kedua kalinya akan ahli Ilmu yang benar-benar berilmu. Di tunjukan lah kepadanya seorang yang berilmu.

Lalu jumpa lah si pembunuh dengan Alim yang tersenyum, memuji, membesarkan Hati. Seberkas senyum kecil dan pujian sederhana, bisa membuat jiwa rapuh kembali percaya bahwa dia berhak dan layak berbuat baik. Berkata lah ia “tuan guru hamba telah membunuh 100 jiwa, yang terakhir bukan sembarangan orang, Ahli ibadah yang dihadapan Alloh jauh lebih mulia dari 99 orang yang telah hamba bunuh sebelumnya. Apakah pintu taubat masih terbuka untuk bagiku?” ia angkat kepalanya perlahan, seakan tidak percaya dari jawaban tersebut, berbinar wajahnya, mulai berkaca dan tak tertahan meneteskan air matanya karena bahagia yang tidak tertanggungkan, lalu ia rangkul sang Alim tersebut.

Selesai sudah pengembaraannya, saatnya ia menghirup hari-hari bahagia, tidak akan ia ulangi kembali tindakan-tindakan yang telah meletihkan dan menyengsarakannya.

Ahli ilmu itu berkata, “akan tetapi, berangkatlah engkau ke negeri yang jauh, tempat orang-orang yang shalih tinggal. Jangan kembali lagi ke negerimu, karena negerimu, negeri yag tidak baik”. Ia berangkat dengan gelora semangat bersama langkah kaki yang setapak meninggalkan kampung halamannya, bersama itu pula telah ber-Azzam dalam lubuk hatinya untuk hijrah dari semua Amal buruk menuju Alam baik…

Kisah Uwais Al-Qarni

ia adalah Tabi'in yang hidup pada Zaman Rasulullah Salaullahu alaihi wa Sallam. tidak terkenal didunia tetapi terkenal oleh penghuni langit.

Pada zaman Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa sallam. ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni. ia dari  kabilah Qarn, tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. 
Bahkan, mata ibunya telah buta. Selain dari ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai keluarga sama sekali.
Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup untuk kehidupan sehari-hari dan untuk menafkahkan ibunya. Bila ada uang lebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Ketika malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam, sedang ia sendiri belum pernah menjumpainya (melihatnya).

Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam. mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais Al-Qarni mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad Salaullahu alaihi wa Sallam. sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau.

Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais Al-Qarni untuk menemui Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam. dan memandang wajah beliau dari dekat ? Ia rindu mendengar suara Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. kerinduan karena iman dan kecintaan karena keimanan.

Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah Salaullahu alaihi wa Sallam. di Madinah.

Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah tua renta lagi uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa mnyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.

Setelah menempuh perjalanan jauh, berhari-hari melintasi gurun pasir, dan bebatuan bukit yang cadas akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota Madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah Ra, Istri Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. tetapi Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam dari medan perang. "Tapi kapankah Nabi pulang?" Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.
Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi Salaullahu alaihi wa Sallam. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah Ra. untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru...

Peperangan telah usai dan Nabi pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi menanyakan kepada Siti Aisyah Ra. tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa "Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit!". Mendengar perkataan Nabi, Siti Aisyah Ra. dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah Ra, "memang benar ada yang mencari Nabi dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama". Nabi Muhammad Salaullahu alaihi wa Sallam. melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya...”

Sesudah itu Nabi memandang kepada Ali ra dan Umar ibn Khathab ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Singkat cerita, waktu terus berganti dan Nabi kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakr pun telah digantikan pula oleh Umar ibn Khathab. Suatu ketika khalifah Umar teringat akan sabda Nabi tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari. Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia...?

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa "kami tidak pernah tahu dan mendengan orang yang bernama Uwais". timpalnya kembali "tapi coba lah lihat ke belakan mungkin ada orang yang engkau cari itu wahai Amirul Mukminin, sepertinya ia bernama Uwais". dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya dikemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, (yakni hamba Allah). karena ia tidak ingin dikenal orang semata-mata hanya ingin selalu beribadah kepada Allah saja. "Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan doa dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, "Wahai Amirul Mukminin Engkau adalah Faruq dan saya apa, pantaskah saya memberikan doa kepada Engkau?"sambungnya “saya lah yang harus meminta doa pada kalian.”

Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata dengan nada memelas seraya menjatuhkan butir-butir air mata, seperti seorang anak meminta kepada Ibunya “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. "Allahumagfirli ya Umar" (Ya Allah ampunkan lah Umar).  Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”
Kemudian Umar berkata kepadanya,”Kemanakah engkau hendak pergi?”
Uwais menjawab,”Saya ingin pergi ke Kuffah.”

Umar mengatakan,”Tidakkah sebaiknya aku menulis surat untukmu bawa kepada penguasanya?”

Uwais menjawab,”Saya berada ditengah-tengah kebanyakan orang, itu lebih saya cintai.”

Maksudnya, ia lebih menyukai tinggal bersama-sama dengan rakyat biasa, dan bukan tokoh-tokoh masyarakat. Ia menghindarkan diri dari dunia dan tidak menginginkan sesuatu apapun dari pemilik harta dan kekuasaan.

Umar berkata kepada Uwais,”sejak hari ini, engkau adalah saudaraku dan janganlah engkau berpisah dariku!”

Sejak saat itu, Uwais berusaha lepas dari jaminan kehidupan dari Umar. Ia bermaksud menuju Kuffah untuk mencari rezeki, mendekatkan diri dengan para ulama dan orang-orang yang zuhud di bumi Irak. Di sana ia menemui berbagai kesulitan yang tidak tergambarkan. Karena sikap zuhudnya dari dunia, di Kuffah ada orang yang mencaci makinya hingga menyakiti hatinya dan mengejeknya dengan ejekan yang menjadikannnya tidak sanggup bertemu orang lain.

Tapi Allah menghendaki kebaikan pada hambaNya ini dimanapun ia berada. Dia menjadikan orang membelanya dari gangguan. Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, sebagaimana Dia sepanjang waktu Maha mengetahui keadaan hamba-hambaNya yang shalih.

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni ? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”

Cerita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah Salaullahu alaihi wa Sallam. bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.