Ingat Waktu

Ingat Waktu

Pages

Rabu, 08 Oktober 2014

Fenomena Gerhana Bulan Berdarah (08/okt/2014)

media Islam ketika terjadi gerhana bulan banyak yang mengajak solat gerhana bulan (sholat khusuf). tapi, media kufar mengajak berfoto-foto.

hari ini fenomena itu terjadi. untuk pertama kalinya penulis merasakan Maha dahsyatnya solat khusuf. tepat di masjid Al-Huda PPMDH, gedong meneng Bandar Lampung pada pukul 18.20 ba'da magrib. di Imami oleh ust Try Mulyono, Lc.
"Gerhana bulan bukan krn adanya kematian atau kelahiran seseorang. Juga bukan krn ada hal aneh lainnya...(HR. Bukhari 1002). Gerhana bulan adalah Allah Menunjukkan Kuasanya. Bahwa hambanya adalah lemah dan tak berdaya atas kuasa-Nya. Rasulullah saw menyuruh kita untuk : shalat, membesarkan Allah, istighfar,mohon ampun, bersedekah. Apabila melihat bulan atau matahari gerhana. Bukan sekedar berucap, menulis di fb atau melakukan perbuatan syirik dg memukul sesuatu untuk mengusir raksasa yg memakan matahari atau bulan. Setelah hari qurban terjadi gerhana. Bisa jadi kesombongan saat qurban diingatkan dg sarana rembulan yg gerhana. Istighfarlah, bersedekah lagi krn qurbanmu masih sedikit, murah, kurus dan kurang ikhlas. Apalagi yg tdk berqurban
Astaghfirullah ya Rabb". tutur ust Try Mulyono, Lc saat menyampaikan khutbahnya.
peristiwa itu menjadi pelajaran penting bagaimana menyikapi setiap sunnah Rasulullah Salaullahu 'Alaihi wasallam. Hukumnya adalah sunnah muakkadah menurut kesepakatan ulama, berdasarkan dalil sunnah yang tsabit dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Yaitu sejak dimulainya gerhana sampai berakhirnya. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Maka apabila engkau melihatnya –yaitu gerhana tersebut- maka shalatlah” (Muttafaqun alaihi)

tatacara shalat khusuf
-dilakukan 2 rakaat
-Disunnahkan untuk melaksanakannya secara berjamaah sebagaimana yang dilakukan rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Boleh pula dilaksanakan sendiri sebagaimana shalat sunnah lainnya, namun melakukannya secara berjamaah lebih afdhal.
-dengan menjaharkan (mengeraskan suara) *dilakukan (sunnah) dengan membaca surat yang panjang.
Rasulullah shalaullahu alaihi wasallam saat itu membaca membaca surat Al-fatihah dan surat yang panjang seperti surat Al-Baqarah atau yang seukuran. 
-Lalu dia ruku’ dengan ruku’ yang panjang.
-Setelah itu dia mengangkat kepalanya dari ruku dan membaca
“Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu”
-
Lalu dia kembali membaca Al-Fatihah dan surat panjang yang lebih pendek dari surat pertama, seukuran Ali Imran.
-Kemudian dia ruku’ dengan waktu ruku’ lebih pendek dari waktu ruku’ pertama.
-Setelah itu dia angkat kepalanya dari ruku’ dan membaca,
“Sami’ Allahu liman hamidah rabbana lakal hamdu, hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiihi, mil’as samaai wa mil’al ardhi. Wa mil’a ma syi’ta min syai’in ba’du”
-
Lalu dia sujud dengan dua sujud yang panjang
-Dia tidak panjangkan duduk di antara dua sujudnya
-Kemudian dia kerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan dua ruku dan dua sujud yang panjang.
-Lalu dia bertasyahud, dan
-Salam

Purnama yang muncul Rabu (8/10) ini bukanlah purnama seperti biasanya. Purnama ini langka. Bulan diperkirakan akan berwarna lebih gelap dibandingkan purnama-purnama lainnya.
Kondisi itu terjadi karena saat bulan purnama terbit di ufuk timur di seluruh Indonesia sudah mengalami gerhana.
Untuk mengamati gerhana bulan total (GBT) yang terjadi saat terjadi saat Bulan terbit hari ini , dibutuhkan daerah yang memiliki arah pandang langsung ke horizon timur tanpa terhalang.
Untuk pengamatan di pusat Kota Jakarta, misalnya, salah satu tempat pengamatan yang potensial adalah atas gedung-gedung tinggi.
Momen Gerhana Bulan Total dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Banda Aceh. Hampir di seluruh wilayah Indonesia Bulan terbit sebelum momen GBT 8 Oktober 2014 berakhir, kecuali di Aceh, bulan terbit di Aceh setelah GBT berakhir, namun masih bisa menyaksikan momen akhir gerhana sebagian.
Prakiraan kronologi GBT 8 Oktober sebagai berikut.
Waktu Terbit Bulan
Kota Jayapura, Papua 17.20 WIT
Kota Ambon, Maluku 18.13 WIT
Kota Makassar, Sulsel 17.50 WITA
Kota Denpasar, Bali 18.09 WITA
Kota Balikpapan, Kaltim 17.59 WITA
Kota Surabaya, Jatim 17.19 WIB
Kota Jakarta, DKI Jakarta 17.43 WIB
Kota Medan, Sumut 18.12 WIB
Kota Banda Aceh, Aceh 18.25 WIB
Tahap-Tahap Gerhana
BULAN MASUK PENUMBRA:
Bulan memasuki penumbra Bumi dengan fase gerhana bulan penumbra mulai, pada 15.14 WIB. Warna Bulan masih terlihat kuning cerah, perubahan warna sukar teramati.
GERHANA SEBAGIAN MULAI:
Bulan memasuki umbra Bumi dengan fase gerhana bulan sebagian mulai, pada 16.15 WIB. Sebagian piringan Bulan mulai tampak gelap.
GERHANA TOTAL MULAI:
Seluruh Bulan memasuki umbra Bumi dengan fase gerhana bulan total mulai, pada 17.25 WIB. Seluruh piringan Bulan berwarna gelap.
GERHANA:
Bulan tepat di tengah umbra Bumi (fase puncak gerhana), pada 17.55 WIB. Perubahan warna Bulan paling mencolok, Bulan akan menjadi oranye hingga merah gelap (merah bata).
AKHIR GERHANA TOTAL:
Bulan mulai keluar umbra Bumi dengan fase gerhana bulan total berakhir, pada 18.24 WIB. Bulan mulai berubah warna lebih terang lagi.
GERHANA SEBAGIAN AKHIR:
Seluruh Bulan keluar umbra Bumi dengan fase gerhana bulan sebagian selesai, pada 19.34 WIB. Perubahan warna Bulan sulit diamati.
BULAN TINGGALKAN PENUMBRA:
Seluruh Bulan keluar penumbra Bumi dengan fase gerhana bulan penumbra selesai, pada 20.34 WIB. Warna Bulan kembali kuning cerah.


0 komentar:

Posting Komentar