Ingat Waktu

Ingat Waktu

Pages

Minggu, 31 Agustus 2014

Tegaknya Dakwah

Bismilahirahmanirahim..
Jazakumullah al ulama fillah…
Mohon maaf lahir batin, ihkwah fillah persoalan terbesar umat ini yang mengalami kekalahan di semua lini politik, ekonomi, sosial, budaya militer. Bahkan di semua aspek kehidupan karena umat islam telah meninggalkan islam meninggalkan alquran dan sunnah dan sampai puncaknya adalah krisis ukhuwah bukan hanya bagi umat islam bahkan dari ulamanya sendiri.

Ikhwah fillah kenapa kita tidak mempunyai haibah (prestise) di dunia, di negeri sendiri, pada lingkungan kita sendiri kita tidak punya haibah karna kita tidak punya ukhuwah, tidak punya kekuatan, kenapa tidak punya ukhuwah karena tidak punya wahdah, sejujurnya kita belum bersatu kesannya saja ,retorikanya saja bersatu, jati diri masing-masing masih ingin eksis masing-masing, mazhab masing-masing pendapat kelompok organisasi masing-masing.

Kenapa kita tidak mempungyai wahdah? karena kita mengalami yang di sebut ukhuwah saling cinta karena ALLAH, saling tolong karena ALLAH, saling menghargai karena ALLAH, saling mendoakan karena ALLAH, saling mendukung karena ALLAH, saling menutupi aib karena ALLAH, kadang tidak perlu duduk bersama tapi hati bersama itu jauh lebih utama dan tentu lebih afdol duduk bersama dan hati kita bersama seperti soff solat berjamaah.

Kenapa kita tidak mengalami kekuatan ukhuwah itu karena kita mengalami krisis iman ALLAH ridho-Nya, rahmat-Nya, ampunan-nya tidak menjadi tujuan dan orentasi dalam setiap aktifitas kita, bahasanya agama tapi hatinya dunia. Kelumpuhan terjadi bagi umat slam terutama juru dakwah adalah karena mereka lebih melihat gonimah ketimbang ketaatan pada ALLAH dan Rasul-Nya.

Ikhwah kalau ALLAH dan Rasul dan akhirat menjadi tujuan orentasi  dalam setiap harokah dakwah kita maka kita akan mengedepankan dakwah dalam setiap aktifitas kita, tanpa di undang pun dakwah, tidak kita baru menunggu undangan baru mau berdakwah. Ulama yang terbaik itu ulama air hujan yang menghujani siapa pun minimal ulama mata air yang orang datang rindu, jangan jadi air pam kalo tidak di undang tidak keluar dia kalo tidak di bayar tidak keluar dia tidak siqoh dalam dakwah memilah-milih dalam dakwah, akhirnya retorika-retorika saja intinya dia mencari uang ini ngamen ikhwah, atau menjadi juru dakwah air comberan munafik dia berbuat maksiat.

Dakwah kita utamakan, kita berkumpul karena mengutamakan dakwah kita bisa bersama karena mengutamakan dakwah jadi benang tasbih walaupun bijiannya warna-warni, kalau benangnya adalah dakwah kita akan bisa bersama ikhwah. Islam bisa berkembang karena dakwah Rasul menyerbarkan pada para sahabat, mereka wafat lalu menyebar ke salafushalih  dan kita bisa begini pun juga karena dakwah, maka dakwah yang di utamakan di mulai dari diri sendiri(fardiyah), keluarga kita (ahliyah), lalu sahabat-sahabat kita lalu khususnya orang-orang penting, lalu tabliq, taklim (istimaiyah) kemudia umumnya siapapun didakwahi tanpa merasa paling suci.

Kemudia kalau dakwah yang menjadi prioritas maka yang kedua adalah ukhuwah, nah buah dari orentasi dakwah itu adalah ukhuwah banya kita berbeda fahan dengan kawan-kawan yang misalnya: membit’ah kan zikir, kita sayang pada yang membit’ahkan zikir ngak ada masalah, tidak penting perbedaan itu yang penting ukhuwahnya yang penting dakwahnya. Hanya karena erbedaan kunut tidak kunut tidak penting perbedaan itu yang penting ukhuwahnya, tidak pnting zikir berjamaah itu yang penting semua umat itu bertobat itu yang penting, jadi hal-hal yang kecil yang masih persoalan furu’iyah kecuali yang sudah difatwakan dengan jelas (bayyan) oleh majelis ulama indonesia. Ada yang kita bersama ada yang kita tidak bisa bersama.

Kemudia yang ketiga kalau sudah dakwah yang menjadi prioritas maka ukhuwah, kalau ALLAH sudah menjadi tujuan priorias nakbudu’ kami beribadah bersama, kami mohon pertolongan kepada ALLAH, kami dan bukan aku, aku kamu lebur menjadi kami, kemudian yang ketiga maslahah yang di kedepankan, kita disamping masjid ada musola yang berbeda yang tidak sependapat dengan sepeker ‘aspek’ anti speker musolanya hancur bocor kita bangunkan subhanalloh tidak ada masalah sepeker tidak sepeker maslahahnya untuk umat biar bisa solat di musola itu. Ini kemaslahahan harus dikedepankan setelah ukhuwah dan prioritas dakwah maka bahagia sekali. Ini saatnya bukan lagi retorika-retorikaan, bukan lagi main-main dakwah, bukan lagi eksis-eksisa diri, tidak perlu geer dengan pujian dan tidak perlu sakit hati dengan hinaan, saatnya kita menjadi teladan bagi umat jadi mata air menjadi cahaya.

Apa yang di hati itu yang di fikirkan, apa yang di fikirkan itu yang di ucapkan, apa yang di ucapkan itu yang diamalkan (alif hidupnya), istiqomah siqoh lahir batin taat pada ALLAH, figur teladan bagi umat tidak lagi main-main menjual dan memainkan kata tidak perlu dengan gaya-gaya tidak perlu takut dengan cacian hinaan gosip, keniscayaan akan di caci maki oleh orang mujrimun itu, fitnah itu menyakitkan kkotoran tapi dengan iman itu bisa menyenangkan bisa menjadi pupuk yang menyuburkan keimanannya baginya. Ketahui lah ikhwah yang paling pantas berdakwah itu siapa? Hamba yang istiqomah yang tidak main-main kata-katanya makanya surat dalam fusilat mereka yang istiqomah lalu mereka berdakwah, ikhwah bahasa itu rasa, umat itu bisa merasakan mana yang main-main kata mana yasng seirus berdakwah, mana yang istiqomah, mana yang setiap kata-katanya betul-betul mencintai umat inilah keadaan sekarang!
Puncak perjuangan kita adalah tegaknya syariat ALLAH dinegeri yang kita cintai ini dan tegaknya kilafah islamiah.

(ustd Arifin Ilham)

0 komentar:

Posting Komentar